BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan penelitian ini saya buat untuk memenuhi tugas Metodologi Penelitian. Dengan dibuatnya laporan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dari pembaca maupun masyarakat Indonesia akan bahaya lilin dan stirena yang terkandung dalam mie instant.
Mie instant temukanoleh Momofuku Andopada 1958, kemudian ia mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi mie instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah jenis mie Jepang). Mie instant adalah mie yang dapat dikonsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu yang sudah ada dalam paketnya. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mie dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mie adalah wadah berbahan styrofoamtahan air yang bisa digunakan untuk memasak mie tersebut. Inovasi berikutnya adalah termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas untuk melengkapi hidangan mie tersebut. Menurut sebuah survei di Jepang pada tahun 2000, mie instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20, hingga 2002, setidaknya ada 55 juta porsi mie instan dikonsumsi setiap tahunnya di seluruh dunia.
Mie instant merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia bahkan sangat terkenal di kalangan mahasiswa, mereka juga sering mengkonsumsinya pada saat akhir bulan atau bisa dikatakan pada saat uang bulanan belum mereka (mahasiswa) terima. Sebagian mahasiswa bahkan sering menyebut mie sebagai “nyawa” mereka.
B. Rumusan Masalah
Apakah akibat yang ditimbulkan oleh mie instant yang mengandung lilin dan stirena saat dikonsumsi oleh manusia?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh mie instant yang mengandung lilin dan stirena saat dikonsumsi oleh manusia?
BAB II PEMBAHASAN
Mie instan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh PT Lima Satu Sankyu yang berdiri pada bulan April 1968. Pada 1977 perusahaan ini merubah namanya menjadi PT Lima Satu Sankyu Indonesia yang kemudiandirubah lagi menjadi PT Supermie Indonesia sesuai dengan merk dagang utamanya Supermie.
Saat ini, Indonesia telah menjadiprodusen mie instan terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkokmenduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesiadengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea Selatanmengonsumsi mie instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.
Indomieadalah salah satu merek mie instant yang paling terkenal di Indonesia, sehingga tak jarang masyarakat Indonesia menyebut mie instan dengan sebutan "indomie" walaupun yang dikonsumsi tidak bermerek Indomie. Merek mie instan yang terkenal (selain indomie)antara lain adalah Supermie, Sarimi, Salam Mie, Mie ABC, Gaga Mie, dan Mie Sedaap. Produsen yang mendominasi produksi mie instan di Indonesia adalah Indofood Sukses Makmur yang memproduksi Indomie, Supermi dan Sarimi..
Mie instant mengandung lilin sehingga jikakita mengkonsumsi mie instant maka tubuh kita akan memerlukan waktu kurang lebihdua hari untuk membersihkan lilin yang melapisi mie. Mengkonsumsi mie yang mengandung lilin apalagi dikemas dalam gabus menyebabkan tubuh beresiko terkena berbagai penyakit termasuk kanker.
Selain itu mie instant juga mengandungstirena. Menurut lembaga konsumen Taiwan di dalam laporan resminya yang diterbitkan pada September 1996, masalah pencernaan makanan oleh stirena sudah sangat meluas. Dari 39 sampel mie instant yang diteliti, dua sample mengandung stirena melebihi angka seribu ppm, lima sampel lainnya mengandung antara 700-1000 ppm, dan 32 sampel lainnya mengandung kadar stirena 400-700 ppm.
“Menurut laporan tersebut, wabah gabus yang berisi mie instant akan larut dan meresap apabila air mendidih dituangkan kedalamnya. Laporan itu menambahkan, penggunaan stirena akan menyebabkan kerusakan hati, ginjal serta degupan jantung menjadi tidak teratur”. Stirena telah diketahui sebagai salah satu 200 bahan kimia berbahaya menurut EPA Amerika yang berpotensi merusak kesehatan manusia. “Menurut kajian analisis WHO, wadah gabus akan larut dan meresap kedalam makanan ketika mengembang terkena panas.”
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Mie instant mengandung lilin dan bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan dan dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit termasuk kanker. Itulahsebabnya mengapa mie instant tidak lengket satu sama lain ketika dimasak. Jika kita perhatikan mie yang berwarna kuning yang sering dijual di Pasar, mie tersebut akan terlihat seperti berminyak. Lapisan minyak ini akan menghindari mie lengket satu sama lain.
Tubuh manusia membutuhkan waktu kurang lebih dua hari untuk membersihkan lilin yang melapisi mie tersebut. Mengkonsumsi mie yang mengandung lilin apalagi dikemas dalam gabus menyebabkan tubuh beresiko terkena kanker. Lilin bukan saja melapisi gabus mie instant tersebut.
B. Saran
Dengan adanya penelitian ini, sebaiknya masyarakat Indonesia, terutama kalangan mahasiswa yang sering menyebut mie instant sebagai “nyawa” mereka agar dapat membatasi konsumsi mie instant. Dan jika ingin mengkonsumsinya maka usahakan memberi jarak minimal dua atau tiga hari untuk mengkonsumsinya lagi, jangan dikonsumsi tiap hari, agar lilin yang terkandung dalam mie instant dapat dibersihkan oleh tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Rosdiana,Anna.2009.Bahaya Zat Pengawet Pewarna dan Perasa pada Makanan dan Minuman. Bandung: CV Media Mutiara Salim.
0 Response to "Bahaya Mengkonsumsi MIE INSTANT"
Posting Komentar